Namun, kekadang angan-angan tidak menghasilkan cita-cita. Ini kerana, kadang-kadang ia berkait rapat dengan perasaan hati individu lain. Sebab setiap individu memiliki cita-cita yang mungkin sama, tetapi kebanyakannya berlainan cara dan jalan mencapainya. Soal gabungan angan-angan menjadi sebuah cita-cita yang sama tidaklah semudah apa yang kita harap atau doakan. Kita tidak mungkin dapat menyamakan apa yang kita ingini dengan apa yang individu lain cita-citakan. Soal angan dan cita-cita tidak pernah boleh dipaksa. Insan, fizikalnya kebanyakannya sama tetapi harapan yang terselit di dalam hati seringkali berbeza.
Jadi, janganlah kita menjadikan angan-angan kita sesuatu yang asyik dan mengkhayalkan. Berlamaan di dalam angan-angan hanya akan menjadikan diri kita 'sepi dan tandus' di dalam penantian. Ibarat pungguk yang rindukan bulan; bulan tidak akan hampir dan pungguk jua tidak pernah dapat terbang hinggap padanya.
Jangan berhenti berharap, berusaha dan berdoa, tetapi hentikanlah angan-angan yang panjang.
~"Salah satu penyebab utama lupanya manusia bersyukur kepada Allah adalah; lantaran dirinya lebih banyak berangan-angan pada apa yang diharapkannya dari Allah daripada apa yang sesungguhnya telah diberikan Allah kepada-Nya. Bahkan ia sendiri lupa, bahwa setiap tarikan nafasnya adalah anugerah Allah kepadanya."~
