Popular Itu Tak Penting

Jauh terdiam di alam fikiran. Dikenal payah. Tidak dikenal juga susah. Dulu, arwah ayah pernah cakap, "Hidup kita sekurang-kurangnya biar ada manfaat terhadap orang lain."  Begitulah yang ayah selalu buat semasa hayatnya. Ayah dikenal kerana mahu berusaha memberi manfaat kepada orang lain.
Lain pada aku. Aku perempuan. Selalu jadi bahan pandangan mata. Selalu sahaja jadi tajuk cerita yang tidak dapat aku kawal. Hingga kadang-kadang, jadi senda fitnah. Aku cuma mampu membatukan diri. Beku dengan senyuman.

Popular itu tak penting bagiku. Tak perlu. Memadai dengan sedikit insan-insan yang berkualiti yang bersamaku mengisi ruang hati dengan pengalaman-pengalaman hidup mereka yang indah.
Biarlah tak banyak yang kenal. Cuma, semoga Allah kenal hatiku dan Rasulullah saw menyebut namaku. Amin. Mudah-mudahan.

Jangan patah semangat walau kita pendosa yang hina kerana bagi Allah kita tetap dikasihi-Nya.

Apa Kata Orang.

Kita semua adalah orang biasa dalam pandangan orang-orang yang tidak mengenal kita..
Kita adalah orang yang menarik di mata orang yang memahami kita..
Kita adalah istimewa dalam penglihatan orang-orang yang mencintai kita..
Kita adalah peribadi yang menjengkelkan bagi orang yang penuh kedengkian..
Kita adalah orang-orang jahat di dalam tatapan orang - orang yang iri dan benci.
Pada akhirnya, setiap orang memiliki pandangannya masing-masing, maka tak usah berlelah-lelah agar tampak baik di mata orang lain..

Cukuplah dengan redha Allah yang kita tagih. Sungguh mencari redha manusia adalah tujuan yang tak akan pernah dapat kita gapai dengan kepuasan.

Mendapatkan redha Allah, destinasi yang pasti sampai dengan kesungguhan iman yang kita didik seikhlas hati.

Aku tak baik, tak sempurna.

Namun, aku ingin terus berusaha dan berdoa semoga Allah berkati segala fokus yang aku usahakan utk mendapatkan simpati Allah mengizinkan aku mendakap redhaNya.

Apa kata orang tentangku hanyalah satu lintasan untuk aku menginsafi kelemahan diri, namun tidaklah ia sepatutnya menyingkirkan senyumanku.