Salam kasih Kerana Allah
Monday, March 30, 2009
BELAJAR TENTANG MEREKA?
Assalamualaikum dan salam penuh hidayah untuk semua.
Di dalam tulisan terdahulu, saya ada menyebut wanita dan lelaki perlu sama-sama mempelajari tentang fitrah ciptaan sesama mereka. Sedikit petikan yang agak menarik saya selit di sini untuk dikongsi bersama. Samada kenyataan yang disampaikan ini benar atau tidak, mudah-mudahan apa yang baik itu menjadi ilmu dan apa yang buruk menjadi ikhtibar kepada kita untuk sentiasa mengasah keperibadian ke arah kebaikan.
Wallahua'lam.
SOMETHING TO LEARN ABOUT MAN
If a man wants you, nothing can keep him away.
If he doesn't, nothing can make him stay.
Stop making excuses for a man and his behavior..
Allow your intuition (or spirit)to save you from heartache.
Stop trying to change yourself for a relationship that's not meant to be. Slower is better.
Never live your life for a man before you find what makes you truly happy.
If a relationship ends because the man was not treating you as you deserve then heck no, you can't "be friends". A friend wouldn't mistreat a friend. Don't settle..
If you feel like he is stringing you along, then he probably is..
Don't stay because you think "it will get better"
You'll be mad at yourself a year later for staying when things are not better.
The only person you can control in a relationship is you.
Avoid men who've got a bunch of children by a bunch of different women.
He didn't marry them when he got them pregnant, why would he treat you any differently?
Always have your own set of friends separate from his.
Maintain boundaries in how a guy treats you. If something bothers you, speak up.
Never let a man know everything.* He will use it against you later.
You cannot change a man's behavior.* Change comes from within.
Don't EVER make him feel he is more important than you are... Even if he has more education or in a better job.
1. Men like to barbecue. Men will cook if danger is involved.
2. Men who have pierced ears are better prepared for marriage. They've experienced pain and bought jewelry.
3. Marrying a divorced man is ecologically responsible. In a world where there are more women than men, it pays to recycle.
4. Men are very confident people. My husband is so confident that when he watches sports on television, he thinks that if he concentrates he can help his team. If the team is in trouble, he coaches the players from our living room, and if they're really in trouble, I have to get off the phone in case they call him.
5. Men like phones with lots of buttons. It makes them feel important.
6. Men love to be the first to read the newspaper in the morning. Not being the first is upsetting to their psyches.
7. All men are afraid of eyelash curlers. I sleep with one under my pillow, instead of a gun.
8. A good place to meet a man is at the dry cleaner. These men usually have jobs and bathe.
9. All men hate to hear, "We need to talk about our relationship." These seven words strike fear in the heart of even General Schwarzkopf.
10. Men are sensitive in strange ways. If a man has built a fire and the last log does not burn, he will take it personally.
11. Men have an easier time buying bathing suits. Women have two types: depressing and more depressing. Men have two types: nerdy and not nerdy.
12. Men have higher body temperatures than women. If your heating goes out in winter, I recommend sleeping next to a man. Men are like portable heaters that snore.
13. Women take clothing much more seriously than men. I've never seen a man walk into a party and say "Oh, my God, I'm so embarrassed; get me out of here. There's another man wearing a black tuxedo."
14. Most men hate to shop. That's why the men's department is usually on the first floor of a department store, two inches from the door.
15. If a man prepares dinner for you and the salad contains three or more types of lettuce, you should be worried about him.
16. No man is charming all of the time. Even Cary Grant is on record saying he wished he could be Cary Grant.
17. When four or more men get together, they talk about sports.
18. When four or more women get together, they talk about men.
19. Men are less sentimental than women. No man has ever seen the movie "The Way We Were" twice, voluntarily.
20. Most women are introspective: "Am I in love? Am I emotionally and creatively fulfilled?" Most men are outrospective: "Did my team win? How's my car?"
21. If a man says, "I'll call you," and he doesn't, he didn't forget. He didn't lose your number. He didn't die. He just didn't want to call you.
22. Getting rid of a man without hurting his masculinity is a problem. "Get out" and "I never want to see you again" might sound like a challenge. If you want to get rid of a man, I suggest saying, "I love you; I want to marry you; I want to have your children." Sometimes they leave so fast, they leave skid marks.
23. Men are self confident because they grow up identifying with super heroes. Women have bad self images because they grow up identifying with Barbie.
24. Male menopause is a lot more fun than female menopause. With female menopause you gain weight and get hot flashes. With male menopause, you get to date young girls and drive motorcycles.
25. Men forget everything; women remember everything. That's why men need instant replays in sports. They've already forgotten what happened.
Nota: Jangan marah ya, kaum Adam? Semua ini hanya pandangan kasar. Senyum-senyum selalu.
Saturday, March 7, 2009
SEMBILAN PERKARA
Alhamdulillah, saya amat menyukai petikan yang saya salinkan dibawah ini. Saya sampaikan ayat-ayat indah di bawah ini untuk panduan kita bersama. Mudah-mudahan daripadanya kita memperolehi ketenangan jiwa selalu jika kita benar mengamalkannya.
Memang sukar untuk melakukan perkara yang baik, tetapi apa salahnya mencuba. InsyaAllah. Setiap perkara ada hikmahnya. Mungkin hari ini kita perlu menerapkan langkah kita sedikit demi sedikit demi kebaikan, bukan untuk sesiapa.. "UNTUK DIRI SENDIRI JUGA". Siapa lagi yang harus memulakannya???....
Rasulullah s.a.w. bersabda,"Allah telah memerintahkan SEMBILAN (9)perkara:
KITA MESTI......
TAKUT pada Allah zahir dan batin.
BERLAKU adil pada keadaan gembira atau pada keadaan marah. (Manusia apabila suka pada seseorang, maka dia akan lupa pada kesalahannya dan melihat kebaikannya saja dan semasa marah, dia tidak melihat kebaikannya lagi malah akan mencari pula segala keburukan orang itu.Tetapi saya diperintahkan untuk berlaku insaf dan adil pada kedua-dua keadaan itu.)
BERKELAKUAN sederhana semasa dalam keadaan miskin dan juga bila berharta (supaya saya tidak bakhil pada ketika kesempitan dan tidak juga membazir pada ketika berharta. Ataupun tidak teramat merendah diri ketika menghadapi kemiskinan dan tidak bangga diri ketika kaya).
MESTI menjaga hubungan baik dengan sesiapa saja yang hendak memutuskan tali silaturrahim dengan saya.
MESTI berkelakuan baik terhadap sesiapa yang melucutkan saya.
MESTI memaafkan orang yang menzalimi saya (tidak boleh berfikir untuk membalas dendam).
KESENYAPAN saya mestilah dipenuhi dengan fikir akhirat atau dengan tanda-tanda kebesaran Allah. Percakapan saya mestilah menjadi dzikirullah (samada untuk mendakwahkan kebesaran Allah atau bertasbih dan memuji Allah).
PANDANGAN saya mestilah menjadi pandangan pengajaran (yakni apa saja yang saya lihat mesti menjadi pengajaran bagi diri saya).
MESTI menyeru serta menganjur kepada perbuatan-perbuatan baik.
Wallhua'lam.
Thursday, March 5, 2009
Bukan Senang Untuk IKHLAS
IKHLAS- Wajarkah saya berbicara soal ikhlas di sini? Pernahkah kita benar-benar ikhlas untuk setiap yang berlaku di dalam kehidupan kita? Berapa ramaikah orang yang kita temui selama umur kita ini benar-benar ikhlas? Dan dari manakah datangnya ikhlas itu?
Menerima sesuatu dari perbuatan atau tindakkan baik tanpa mengharapkan sedikit pun ganjaran. Lebih kurang begitulah makna keikhlasan itu. Lebih besar nilainya lagi bila disambungkan dengan KERANA ALLAH. Segala tujuan yang baik tanpa ada riak, sungutan , takbur dan mengharapkan sesuatu balasan. Masih adakah lagi ia di dalam diri kita ini?
Saya berbual dengan seorang sahabat karib dicorong telefon bimbit tentang keikhlasan beberapa hari yang lalu. Alhamdulillah sahabat saya itu selalu mengingatkan saya tentang kebenaran yang tersembunyi disebalik apa sahaja yang berlaku di kehidupan seharian. Kami berkongsi dan bertanya soalan yang sama. Lalu terlintas di hati untuk berkongsi di paparan ini juga. Saya tidak dapat bayangkan di sini betapa beruntungnya saya mempunyai sahabat seperti dia. Moga Allah merahmati dia dengan segala rezeki dan perlindungan-Nya selalu. Berbual dengannya membuatkan hati saya jadi lapang dan mengingatkan saya betapa saya ini hamba yang kerdil dan kecil. Saya dapat rasakan ‘sinar’ yang tidak bersirna padanya. Dia tulus mempercayai saya dan menerima saya seadanya. Allahuakhbar. Sangka saya tidak ada lagi sahabat yang sepertinya. Ada, tapi tidak terjumpa rupanya.
PERSAHABATAN
Cuba kita kira berapa ramaikah sahabat yang kita ada hingga waktu ini dan berapa ramaikah yang seikhlas hati menerima kita sebagai sahabat mereka? Penerimaan yang seadanya. Bantuan yang kita terima daripada mereka. Idea dan ilmu yang kita kongsi bila bermesyuarah bersama. Rezeki kita hulurkan dan sebagainya dalam gantikata pemberian.
Ada tak? Ada tak pernah terlintas di akal kita, “Mudah-mudahan dia akan ingat apa yang aku lakukan untuknya?”. Agaknya apa yang kita akan terfikir disebalik apa yang terlindung dari soalan tadi? Daun keikhlasan yang gugur dari rantingnya lalu berkubur begitu sahaja. Tidak berkesempatan untuk bertunas. Begitu mudah bagi kita untuk menjadi sahabat yang rugi.
CINTA.
Kita sayang lalu juga kita cintakan seseorang. Perhubungan dieratkan dengan memberi inspirasi, teguran, rasa ambil tahu, ambil peduli, pujuk rayu, rindu-rinduan dan cuba memahami pasangan. Sering juga deria-deria jiwa itu mengawal kehidupan pasangan. Oh?!Kawal? Takdalah!!..., itu bukti sayang dan cinta namanya- kata kita. Sejauh manakah keikhlasan kita dalam pertalian itu? Pernahkah kita bertanya si dia, “Awak ni tak ingat saya kah?, asyik saya saja yang call awak.., awak wat derk ja.. Awak tak sayang saya lagi?”.
Misteri bukan? Sekalipun kita mengucapkan keikhlasan, pun begitu tersirat pengharapan agar tabus yang dipalu berbunyi jua.
Cinta isteri kepada suaminya, berapa peratuskah tahap keikhlasan diberi? Andaikata suami itu tidak berkemampuan memenuhi hasrat materialnya, mampukah dia ikhlas menerima kekurangan itu seadanya tanpa meminta-minta yang diluar kemampuan?
Suami cinta kepada isteri, sekiranya semakin hari kedut diwajah isteri tampak menutup kejelitaan isteri yang selama ini dipuja akan kurangkah keikhlasan sang suami itu menerima kekurangan itu?
IBADAH
Apakah yang kita harapkan dari ibadah kita selama hidup ini? Adakah kita memerlukan Ilahi sebagaimana kita memerlukan orang yang kita kasihi? Pernahkah terpacul dilidah kita, “Ya Allah, kenapalah aku diberikan dugaan ini?.” Kemana tujuan ibadah kita waktu itu? Tidakkah kita mengharapkan balasan daripada apa yang didoakan? Ya.. sudah tentu kita semua mengharapkan Allah mengabulkan segala doa dan permintaan kerana Allah juga cinta akan kita yang memohon kehadrat-Nya. Namun jika doa hari ini tidak kesampaian, ikhlaskah kita meredhakan pemberian itu?
Bagaimana ya? Saya tinggalkan soalan-soalan tersebut untuk ditanya pada diri sendiri.
Di mana keikhlasan kita?
Yang pasti, bukan senang untuk menjadi manusia yang ikhlas.
Wallahua’lam.
Subscribe to:
Posts (Atom)